TNI-POLRI

Percobaan Pembunuhan Jurnalis di Sampang, Satu Pelaku Ditangkap, Satu Lagi Masih Buron

SAMPANG – Seorang jurnalis di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, nyaris meregang nyawa setelah menjadi korban dugaan percobaan pembunuhan. Peristiwa ini menimpa NRM (42), wartawan yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Komando Patas TV dan Harian Merdeka Post. Ia diserang saat berada di lingkungan rumahnya di Dusun Polai Timur, Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Rabu dini hari (18/6), sekitar pukul 01.00 WIB.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka cukup parah di bagian belakang leher dan telapak tangan kanan, diduga akibat sabetan senjata tajam.

BACA JUGA :  Aba Idi Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim di Sampang

Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak cepat. Berdasarkan keterangan dari Pelaksana Harian Kapolres Sampang, AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., yang disampaikan melalui Kasat Reskrim AKP Safril Selfianto, S.H., M.M., ada dua orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan ini.

Satu di antaranya, pria berinisial Z (31), warga sekitar lokasi kejadian, berhasil diamankan ketika berupaya melarikan diri ke arah Surabaya, tepatnya di wilayah perbatasan Kabupaten Sampang dan Bangkalan. Sementara satu pelaku lainnya, berinisial D, hingga kini masih dalam pengejaran.

BACA JUGA :  Pocil MI Internasional Sabilillah Sampang Tampil Memukau, Warnai Hari Bhayangkara ke‑79 “Polri untuk Masyarakat”

Langkah awal yang diambil oleh jajaran Polsek Sokobanah bersama Satreskrim Polres Sampang adalah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti penting. Dari lokasi, petugas menyita sebilah clurit lengkap dengan sarungnya, serta dua pasang sandal yang diduga milik pelaku.

Korban awalnya sempat mendapat penanganan di RSUD Ketapang, namun karena kondisinya cukup serius, ia kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan kini menjalani perawatan intensif.

Hingga saat ini, motif dari penyerangan tersebut masih didalami oleh tim penyidik. Polres Sampang menyatakan akan mengusut tuntas kasus ini dan berkomitmen membawa seluruh pelaku ke meja hijau.

BACA JUGA :  Menjalin Harmoni di Tengah Desa: Babinsa Serda Gede Bersama Warga Masaran

“Kami pastikan bahwa proses hukum akan berjalan maksimal dan transparan. Tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan terhadap siapa pun, terlebih terhadap jurnalis,” tegas AKP Safril.

Polisi juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing spekulasi, serta menyerahkan penanganan kasus sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

Informasi terkait perkembangan kasus ini akan terus diperbarui seiring proses penyidikan yang berlangsung

(Az/digitalpena.com)

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button